16 Jun, 2009 13:36
Selasa, 16/06/2009 20:29 WIB
Akuisisi BUMI atas Fajar Bumi Sakti Kemahalan Rp 370 Miliar
Indro Bagus SU - detikFinance
Detikcom Jakarta - Laporan final Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) atas akuisisi 76,8% saham PT Fajar Bumi Sakti (FBS) oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menemukan harga yang digunakan terlalu mahal Rp 370 miliar.
"MAPPI menemukan nilai akuisisi Rp 2,475 triliun terlalu mahal dan tidak mencerminkan nilai yang wajar," ungkap sumber detikFinance yang mengetahui detil laporan final MAPPI, Selasa (16/6/2009).
Menurut laporan final MAPPI, nilai akuisisi FBS yang ditransaksikan oleh manajemen BUMI lebih mahal Rp 370 miliar.
"Penyesuaian turun sebesar Rp 370 miliar perlu dilakukan," ujarnya.
Sumber tersebut juga mengatakan bahwa pimpinan grup Bakrie, Nirwan Bakrie telah menyepakati akan melakukan penyesuaian sesuai yang ditentukan MAPPI.
"Namun itu sangat bergantung pada pihak penjual (FBS)," jelasnya.
Pihak MAPPI sudah melakukan presentasi di hadapan Bapepam-LK didampingi oleh Direktur Utama BEI Erry Firmansyah dan Direktur Pencatatan BEI Eddy Sugito pada malam ini.
Ketika dikonfirmasi, Direktur Utama BEI Erry Firmansyah enggan mengakui kebenaran data tersebut.
"Kata siapa? Saya tidak tahu," katanya.
BUMI mengakuisisi 76,8% saham FBS pada 5 Januari 2009 senilai Rp 2,475 triliun. Pembelian dilakukan melalui Ancara Properties Ltd yang menguasai 76,9% saham Leap Forward Finance.
Perusahaan yang disebutkan terakhir menguasai 99,9% saham FBS. Sehingga, melalui akuisisi ini BUMI secara tidak langsung menguasai 76,8% saham FBS.
FBS merupakan produsen batubara dengan cadangan sebanyak 98 juta ton. Pada tahun
2009, FBS diprediksi mampu memproduksi 2,3 juta ton batubara dengan perkiraan pendapatan sebesar US$ 133 juta.
Skema pembayaran akuisisi FBS dilakukan melalui 3 tahap. Pembayaran di muka sebesar Rp 156 juta. Pembayaran di tahun 2010 sebesar Rp 430 miliar dan pembayaran final di 2011 sebesar Rp 2,045 triliun.
(dro/lih)