USA dengan DJIA bermula dari suku bunga 0.25% yang akhirnya memicu pertumbuhan kredit yang sangat luar biasa………
Ketika suku bunga naik terus-terusan, efeknya terasa….
Kredit macet bermunculan di mana-mana……
Laporan keuangan rata-rata emiten anjlok……
Pengangguran bertambah….
Situasi di USA mirip dengan di INdonesia waktu tahun 98 di mana oleh karena suku bunga kredit yang naik terus-terusan memicu kredit macet yang luar biasa di tambah lagi pelemahan rupiah yang juga sangat luar biasa.
Indonesia dengan IHSG-nya bermula dari suku bunga yang tinggi yang akhirnya berhasil ditekan di kisaran 8%………….
Pertumbuhan ekonomi naik, pengangguran menurun……..
Rata-rata emiten membukukan kinerja yang fantastis.
Industri reksa dana mulai bangkit dan makin banyak perorangan yang terjun langsung ke bursa………berbeda dengan USA yang mana industri reksa dananya dah jenuh…
Hari senin bakal kelabu oleh karena kejatuhan DJIA,
mari kita berharap para pelaku pasar menyikapi secara bijaksana bahwa apa yang terjadi di DJIA berbeda keadaannya dengan apa yang terjadi di JSX………..
Apa yang terjadi di DJIA tidak mesti terjadi di JSX………
Karena apa yang terjadi di ke dua negara tersebut berbeda………
Kita mesti berdiri di atas kaki kita sendiri……….
Dengan jalan demikian, kita tidak akan bisa di dikte….
Dan kita akan menjadi besar….