Orang Bujaksana bisa bergaul dengan siapa saja, Namun tidak akan menjadi siapa saja.
Sifat Orang Bijaksana seperti AIR
AIR dimasukan kedalam Botol , AIR akan berbentuk Botol.
AIR dimasukan kedalam Gelas , AIR akan berbentuk Gelas.
Namun AIR tidak akan pernah menjadi Botol dan Gelas.
AIR tetaplah AIR
Ada tiga macam manusia di dunia ini.
Siapa sajakah mereka?
Mereka adalah orang yang suka memahat pada sebongkah karang, orang yang suka menggores di atas tanah dan orang yang suka menulis di permukaan air.
Seperti apakah orang yang suka memahat pada sebongkah karang?
Bayangkanlah seseorang yang suka marah dan kemarahannya bertahan lama, seperti halnya dengan pahatan pada karang yang tidak cepat terhapus oleh angin, air ataupun waktu.
Seperti apakah orang yang suka menggores di atas tanah?
Bayangkanlah seseorang yang suka marah tetapi kemarahannya segera lenyap, seperti halnya dengan goresan di atas tanah yang segera terhapus oleh angin, air ataupun waktu.
Dan seperti apakah orang yang suka menulis di permukaan air?
Bayangkanlah seseorang yang, walaupun dicaci, dicerca, dan dimaki, dengan mudah dapat berdamai dan menjadi ramah serta bersahabat, seperti halnya dengan tulisan di permukaan air yang segera lenyap.
yang dibutuhkan hanyalah satu sifat baik
Suatu ketika seorang manusia diberi kesempatan untuk berkomunikasi dengan Tuhannya
dan berkata, "Tuhan ijinkan saya untuk dapat melihat seperti apakah Neraka dan Surga
itu".
Kemudian Tuhan membimbing manusia itu menuju ke dua buah pintu dan kemudian
membiarkannya melihat ke dalam.
Di tengah ruangan terdapat sebuah meja bundar yang sangat besar, dan di tengahnya
terdapat semangkok sup yang beraroma sangat lezat yang membuat manusia tersebut
mengalir air liurnya. Meja tersebut dikelilingi orang-orang yang kurus yang tampak
sangat kelaparan.
Orang-orang itu masing-masing memegang sebuah sendok yang terikat pada tangan
masing-masing. Sendok tersebut cukup panjang untuk mencapai mangkok di tengah meja
dan mengambil sup yang lezat tadi.
Tapi karena sendoknya terlalu panjang, mereka tidak dapat mencapai mulutnya dengan
sendok tadi untuk memakan sup yang terambil.
Si Manusia tadi merinding melihat penderitaan dan kesengsaraan yang dilihatnya dalam
ruangan itu.
Tuhan berkata, "Kamu sudah melihat NERAKA"
Lalu mereka menuju ke pintu kedua yang ternyata berisi meja beserta sup dan
orang-orang yang kondisinya persis sama dengan ruangan di pintu pertama.
Perbedaannya, di dalam ruangan ini orang-orang tersebut berbadan sehat dan berisi
dan mereka sangat bergembira di keliling meja tersebut.
Melihat keadaan ini si Manusia menjadi bingung dan berkata "Apa yang terjadi ?
kenapa di ruangan yang kondisinya sama ini mereka terlihat lebih bergembira ?"
Tuhan kemudian menjelaskan, "Sangat sederhana, yang dibutuhkan hanyalah satu sifat
baik"
"Perhatikan bahwa orang-orang ini dengan ikhlas menyuapi orang lain yang dapat
dicapainya dengan sendok bergagang panjang, sedangkan di ruangan lain orang-orang
yang serakah hanyalah memikirkan kebutuhan dirinya sendiri"
yang dibutuhkan hanyalah satu sifat baik…. :peace: