Gadai saham Perum Pegadaian lampaui target
JAKARTA: Pembiayaan produk gadai saham Perum Pegadaian melampaui target mencapai Rp60 miliar atau Rp10 miliar lebih tinggi dibandingkan dengan target awal ketika diluncurkan pada Juli 2007.
Dirut Pegadaian Deddy Kusdedi mengatakan nilai pembiayaan pada produk tersebut sudah mencapai Rp60 miliar awal Oktober, melebihi target awal Rp50 miliar. Untuk tahun depan, lanjutnya, ditargetkan gadai saham tumbuh 20% dari nilai pembiayaan 2007.
"Jadi sebenarnya nilai ini sudah melampaui target. Diharapkan tahun depan akan tumbuh 20% dari nilai sekarang. Pasar gadai saham akan sangat bagus," ujar Deddy saat dihubungi Bisnis, di Jakarta kemarin.
Dia memaparkan sejauh ini rata-rata yang menggunakan produk ini adalah investor personal, sedangkan korporasi hanya ada satu. Walaupun demikian, lanjutnya, Pegadaian tidak akan membatasi jenis investor tersebut.
Untuk tahap pertama, produk yang dikenal dengan nama Kredit Agunan Efek (Investa) menerima 20 saham teratas LQ45 sebagai jaminan (lihat tabel).
Agunan efek yang diterima akan mendapatkan plafon kredit mulai dari Rp50 juta sampai Rp50 miliar per transaksi. Jangka waktu kredit 90 hari. Namun fleksibel, artinya bisa dilunasi, dicicil, atau diperpanjang sesuai perjanjian. Suku bunga pinjaman yang ditetapkan untuk agunan saham ini, berada di kisaran 14%-15% per tahun.
Menurut Deddy, Pegadaian akan membuka pelayanan gadai saham secara nasional di kantor-kantor cabangnya pada November 2007. Saat ini, urai dia, pihaknya tengah mempersiapkan sumber daya manusia untuk memperkuat operasional pelayanan tersebut.
Gadai ORI
Selain itu, lanjutnya, tahun depan Pegadaian juga berencana membuka produk baru dengan objek gadai obligasi negara ritel Indonesia (ORI) ataupun obligasi korporasi. "Ini masih dalam tahap pengkajian. Kami ingin menjadi supermarket dalam sektor keuangan," paparnya.
Saat ini, Pegadaian sudah membiayai hampir Rp18 triliun atau kurang Rp2 triliun lagi untuk mencapai target akhir 2007, yaitu Rp20 triliun. Sedangkan laba belum teraudit sudah mencapai Rp390 miliar atau hampir mencapai target akhir tahun Rp400 miliar.
Terkait transaksi pasca-Lebaran, Deddy menuturkan kemungkinan kegiatan menggadaikan barang akan ramai pada pekan depan, setelah hari-hari menjelang Lebaran, aktivitas penebusan lebih besar dibandingkan dengan gadai. Saat ini, sambung dia, belum ada transaksi gadai yang signifikan setelah hari raya Idulfitri pada 13-14 Oktober 2007.
Sebelumnya, Pegadaian menyiapkan dana sebesar Rp500 miliar untuk memenuhi permintaan dana tunai masyarakat, seiring tren lonjakan pembiayaan pada Lebaran, Natal dan tahun baru.
Permintaan pembiayaan, termasuk gadai konvensional dan syariah, hingga akhir tahun ini diperkiraan menembus Rp2,2 triliun atau naik 15% dari tahun sebelumnya Rp1,8 triliun.
Dana Rp500 miliar tersebut disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun ini. Dari angka tersebut 90% dialokasikan untuk gadai konvensional dan 10% sisanya untuk kebutuhan pembiayaan gadai syariah.
Oleh Anugerah Perkasa
Bisnis Indonesia
murah mana ya sama margin..?