Berkah mencatatkan kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2018
kemarin, mendorong PT Malindo Feedmil Tbk. (MAIN) untuk menebar dividen
kepada pemegang saham dengan total Rp85 miliar atau setara Rp38 per
saham untuk tahun buku 2018. Dimana keputusan pembagian dividen sendiri
telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum
pemegang saham tahunan (RUPST).
Direktur Keuangan MAIN, Rudy Hartono mengatakan bahwa perseroan akan
menebar dividen sebesar Rp38 per saham dengan total Rp85 miliar. Pada
2018 MAIN berhasil membukukan peningkatan laba bersih 561,9% atau
menjadi Rp284,247 miliar. Sementara itu, pada 2017 perseroan hanya mampu
mencatatkan laba Rp42,94 miliar.”Perusahaan telah membagikan dividen
interim pada 9 November 2018 senilai Rp16 per lembar saham. Jadi sisanya
akan ada pembagian dividen tunai Rp22 per lembar atau sekitar Rp49,2
miliar,” katanya di Jakarta.
Sementara itu, MAIN mencatatkan penjualan bersih pada kuartal I/2019
sebesar Rp470,9 miliar atau meningkat sebesar 32% secara tahunan (yoy).
Peningkatan penjualan ditopang oleh segmen pakan ternak sebesar 36,9%
atau Rp 341,7 miliar dan penjualan DOC yang meningkat sebesar 49,7% atau
Rp 126,9 miliar.
Corporate Secretary MAIN, Andreas Hendjan menyebutkan, dari sisi
volume penjualan pakan juga mengalami kenaikan sebesar 26,8% dan volume
penjualan DOC sebesar 15,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun
lalu.”Kami sangat yakin tren positif ini akan berlanjut terus untuk masa
yang akan datang dengan melihat potensi perkembangan di industri ini
sangat terbuka lebar. Kami akanterus mengembangkan pangsa pasarnya,
terlebih pemerintah sedang giat membangun infrastruktur yang diyakini
akan mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga akan meningkatkan daya beli
masyarakat khususnya produk unggas,”ungkapnya.
Kemudian untuk mempertahankan pertumbuhan pendapatan tahun ini,
emiten perunggasan ini mengalokasikan belanja modal sebesar Rp530
miliar. Nantinya, dari jumlah tersebut sebesar 50%nya akan digunakan
untuk perkuat segmen pakan dengan pembangunan pabrik baru. Perseroan
merencanakan bangun pabrik pakan baru di Lampung, Sumatra dengan memakan
waktu hampir satu tahun.
Sementara itu, pada tahun depan, MAIN masih akan mengalokasikan dana
sekitar Rp100 miliar pada capex 2020. Jadi untuk pembangunan pabrik
pakan anyar MAIN menghabiskan dana Rp350 miliar. Disebutkan, kapasitas
riil pabrik pakan itu sekitar 20.000 ton per hari. Dengan beroperasinya
pabrik anyar, MAIN mendapatkan tambahan kapasitas 20% dari kapasitas
terpasang.
Selain itu, perseroan juga akan membangun rumah potong ayam (RPA)
dengan otomasi robotic dan silo jagung . Rencananya RPA akan mulai
beroperasi pada tahun depan. Asal tahu saja, segmen penjualan Pakan
Ternak, DOC, Ayam Pedaging masing-masing memberikan kontribusi sebesar
62%, 20%,dan 13%. Sementara itu, sisa 3% merupakan penjualan lainnya
seperti penjualan daging olahan, telur, ayam afkir, dll. MAIN
mencatatkan penjualan pada 2018 sebesar Rp6,7 triliun atau meningkat
23,2% dari tahun sebelumnya.