TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) kembali mirilis hasil jajak pendapat yang menggambarkan terpuruknya posisi Partai Demokrat dibandingkan dengan dukungan pada Pemilu 2009 lalu. Berdasarkan survei 1-12 Februari 2012 di 33 provinsi Indonesia, Partai Demokrat berada di urutan ke-2 setelah Partai Golkar akibat isu korupsi di tubuh partai tersebut.
Menurutnya, apabila diadakan pemilu pada saat ini, peta dukungan publik yaitu Partai Golkar 15,5 persen, Partai Demokrat 13,7 persen, PDI Perjuangan 13,6 persen, Gerindra 4,9 persen, dan PPP 4,9 persen. Sementara PKB 4,6 persen, PKS 3,7 persen, Hanura 1,2 persen, dan partai lainnya 1,2 persen.
Uniknya, dari 2.050 responsen yang mengaku belum tahu akan memilih partai apa, jumlahnya justru paling besar yaitu 28,9 persen (undecided voters), lebih besar dari dukungan para parpol. Pada Pemilu 2009, dukungan suara untuk Partai Demokrat mencapai 21 persen.
Burhanuddin mengatakan selama sistem dinastokrasi (pemilihan pemimpin berdasar kedekatan dan keturunan tokoh tertentu) yang banyak diterapkan partai Indonesia belum diganti sistem meritokrasi (pemilihan pemimpin berdasar pada kemampuan), akan semakin besar kecenderungan masyarakat untuk tidak menentukan pilihan.