BJ Habibie: Konyol, Bisa Buat CN 235 Tapi Pilih MA-60
http://www.investor.co.id/home/bj-habibie-konyol-bisa-buat-cn-235-tapi-pilih-ma-60/12341
Yang pasti BJ Habibie bisa jadi konglomerat jual Karyanya CN235 produksi internasional dan indonesia timur pakai CN235 semua.
Gua juga bingung kenapa BJ Habibie gak suruh pemerintah gunakan CN235 buat terbang ke indo timur. :peace:
Kamis, 19/05/2011 21:41 WIB
Bambang Soesatyo Lempar Kritik Berbau SARA ke Mendag
Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Bambang Soesatyo Lempar Kritik Berbau SARA ke Mendag
Mari Elka Pangestu
Jakarta - Anggota Komisi III DPR dari Golkar, Bambang Soesatyo, mengkritik pemerintahan SBY-Boediono. Sampai-sampai ia melepaskan pernyataan tidak mengenakkan untuk Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu.
"Sebenarnya ini survei yang tidak mengejutkan karena saat kita kunker maupun saat kita kampanye, masyarakat selalu bilang hidup sekarang lebih susah dibandingkan zaman Soeharto. Ini menurut saya mungkin akumulasi dari kekecewaan terhadap pemerintahan sekarang,"kritik Bambang.
Hal ini disampaikan Bambang dalam dialektika demokrasi "Orde Baru vs Reformasi" yang membahas hasil survey Indobarometer di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (19/5/2011).
Bambang menuturkan, kurangnya efektivitas pemerintahan SBY disebabkan menteri yang kurang optimal. Politik balas budi dan pencitraan Presiden SBY dianggap Bambang kunci kegagalan pemerintahan.
"Sebenarnya ini juga disebabkan kabinet yang diisi oleh menteri-menteri akibat politik balas budi. Makanya presiden didampingi oleh para pembantu yang tidak kredibel," tuturnya.
Ia menilai pemerintahan Soeharto lebih komprehensif memilih menteri. Sehingga tak ada kesalahan pembelian pesawat MA 60 dari China.
"Beda dengan zaman Soeharto, maaf bukan mau membandingkan, tapi terlihat dari kualitas yang berbeda. Karena zaman Soeharto itu ada seleksi yang cukup ketat, bukan hanya basa-basi pemilihan menteri, dishooting bahwa dipanggil sama presiden, lalu terpilih, hanya show up tapi kualitasnya terlihat. Jangan heran kalau kebijakan Elka membeli pesawat MA 60 dari China itu lebih mengacu ke nenek moyangnya," kritiknya lagi.
(van/gah)
ayo…pemerintah china (hongkong + macau + taiwan) blacklist tuh orang yang namanya Bambang Soesatyo supaya ngak masuk ke negara kalian!!!
http://hminews.com/wp-content/uploads/BAMBANG-SOESATYO11.jpg
nih…muka manusia rasis! |)
6 Insiden dan Kecelakaan Pesawat Merpati MA 60 Sejak 2011
Jakarta - Sejak diterbangkan Merpati Nusantara Airlines (MNA) tahun 2011, pesawat MA 60 buatan China mengalami beberapa insiden hingga kecelakaan. Pesawat yang tergelincir di Bandara El Tari Kupang, NTT, pada Senin (10/6/2013) lalu ternyata bukan insiden yang pertama. Berikut daftar insiden dan kecelakaan pesawat MA 60.
Sejak MNA mengadakan sekitar 13 pesawat secara bertahap pada 2007 dengan harga per unitnya US$ 11 juta atau Rp 94,08 miliar, sudah beberapa kali mengalami insiden dan kecelakaan. Dalam kecelakaan pesawat udara terdapat 3 kriteria tingkatan kecelakaan, yaitu incident (insiden), serious incident (insiden serius), dan accident (kecelakaan).
Bila pesawat tergelincir, biasanya digolongkan ke insiden, bila pesawat itu mengalami deformasi atau perubahan bentuk, biasanya digolongkan ke dalam insiden serius. Namun bila insiden itu sudah menelan korban jiwa, maka kategorinya adalah accident.
1.Merpati Tergelincir di El Tari Kupang
Kupang, CyberNews. Pesawat Merpati MA 60 dengan register PK-MZJ tergelincir setelah gagal take off dari Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (19/2) pagi. Tidak ada korban dalam peristiwa ini. Namun, sejumlah penerbangan dari bandara tersebut mengalami penundaan (delay).
Seorang saksi mata, Robin, mengatakan, pesawat tergelincir ke luar dari landasan. Menurutnya, saat pesawat berhenti di luar landasan, 2 mobil pemadam kebakaran mendekat ke pesawat.
Kecelakaan ini dibenarkan pihak Bandara El Tari. Pesawat dengan tujuan Ruteng dan penumpanganya pun segera dievakuasi. Sementara itu kondisi pesawat dilaporkan tidak mengalami kerusakan berarti. Hal ini dikatakan Kapuspom Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan,.
"Kondisi pesawat dilaporkan tidak mengalami kerusakan dan tidak ada korban jiwa," ujarnya. Bambang menjelaskan, pesawat baling-baling itu tergelincir ketika hendak take off pukul 06.00 WITA.