Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang menembus level 3.750 asalkan terjadi pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur terus berjalan, dan laporan keuangan emiten pada kuartal III bagus.
Analis PT Bhakti Securities Budi Ruseno mengatakan faktor-faktor tersebut menjadi penopang penguatan IHSG minimal hingga akhir tahun. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi akan membuat kepercayaan investor terhadap pasar modal dalam negeri relatif baik.
Dia mengatakan hal itu juga menjadi pemicu masuknya aliran dana asing ke bursa Indonesia, dan selama pertumbuhan ekonomi di beberapa wilayah seperti Amerika Serikat dan Eropa masih dalam masa pemulihan, aliran dana asing yang masuk ke bursa negara berkembang tetap terjadi.
"Memang perekonomian AS mulai tumbuh, terlihat dari data pengangguran dan peningkatan penjualan ritel. Namun hal itu belum menjadi ancaman akan terjadi penarikan dana asing dari pasar modal dalam negeri," katanya di sela-sela sosialisasi kartu AKSes di Bandung, hari ini.
Faktor selanjutnya ialah pembangunan infrastruktur yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Berjalannya pembangunan infrastruktur pada akhirnya membuat perbankan berpeluang ekspansi kredit.
Industri perbankan dalam negeri, kata dia, sangat leluasa ekspansi kredit saat ini karena suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) tetap terjaga, sedangkan suku bunga pinjaman berangsur turun.
"Faktor lainnya ialah laporan keuangan emiten pada triwulan III. Berdasarkan pengamatan kami, rata-rata emiten berkinerja baik pada sembilan bulan pertama 2010," katanya.
Budi mengatakan di tengah penguatan IHSG tetap terbuka peluang terjadi koreksi, tetapi hal itu mencerminkan kondisi pasar normal.
Dia memberikan contoh IHSG sempat terkoreksi setelah menguat 3,90% ke level 3.357 pada penutupan perdagangan 15 September 2010. "IHSG semakin mendekati level 3.400, sehingga wajar kalau ada koreksi. Namun, kami memrediksikan koreksi yang terjadi bersifat terbatas," ujarnya.
Sementara untuk saham pilihan, Budi merekomendasikan beberapa emiten perbankan, komoditas, telekomunikasi. Menurut dia, beberapa saham perbankan belum mencapai target yang ditetapkan pada awal tahun.
Artinya, peluang penguatan masih terbuka, apalagi ditunjang ekspansi kredit hingga kuartal III. "Sementara emiten komoditas diuntungkan karena permintaan dan harga pergerakan harganya," ujarnya.(bsi)