Posted by Franky Kurniawan Written on 22 January 2021
Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (22/1), bursa saham Asia dibuka dibuka melemah, gagal melanjutkan tren kenaikan indeks acuan pada penutupan bursa saham Wall Street yang mencatatkan rekor baru, setelah melemah pada penutupan bursa saham utama Eropa. Indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang bergerak sedikit melemah.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan pelemahan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,15%. Pelemahan indeks berlanjut sebesar 0,16% (-11,10 poin) menjadi 6.812,60 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan, juga dibuka menyusut 0,15% dan berlanjut turun 0,28% ke posisi 3.152,54.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepangbergerak turun 0,56% (-162,30 poin) ke posisi 28.594, setelah dibuka melorot 0,65%, dan Topix merosot 0,57%. Saham pemasok Apple di Jepang; Taiyo Yuden, dan Murata Manufacturing tergelincir 1,28% dan 0,43%
Indeks Hang Seng, Hongkong juga dibuka turun 0,40% (-118,53 poin) ke posisi 29.809,23 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China melemah 0,13% menjadi 3.616,54.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada pergerakan indeks acuan di bursa saham global dan regional yang bervariasi, mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan melemah 0,25% menjadi 6.413. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange turun 0,44% menjadi USD24,93.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih rentan mengalami tekanan jual melanjutkan proses pelemahan jangka pendek meski berpeluang technical rebound. Secara teknikal, sejumlah indikator pergerakan indeks terkonsolidasi negatif membentuk pola bearish , namun masih menunjukkan sinyal positif menuju level resistance terdekat.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, optimisme penanganan pandemi Covid-19 yang lebih baik di AS setelah pelantikanJoe Biden sebagai presiden ke 46, diharapkan akan mempercepat proses pemulihan ekonomi. Naiknya beberapa komoditas seperti cpo, nikel, dan timah diprediksi akan menjadi sentimen positif.
Sementara itu, diperpanjangnya PPKM selama dua pekan sampai dengan 8 Februari akan memberikan sentimen negatif di pasar.
IHSG diprediksiakan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan support di level 6,355 dan resistance di level 6,475.
Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
PGAS (Buy). Support: Rp1,710, Resist: Rp1,820, ASRI (Buy). Support: Rp236, Resist: Rp260.
XPID (Sell). Support: Rp541, Resist: Rp561.
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir cenderung menguat dengan membukukan rekor baru indeks Nasdaq Composite dan S&P 500. Investor berspekulasi bahwa raksasa teknologi akan melporkan kinerja keuangan yang kuat pekan depan. Hari pertama di Gedung Putih, Biden merilis detail rencana Covid, termasuk 10 perintah eksekutif dan berniat menggunakan Defense Production Act guna meningkatkan produksi peralatan pelindung. Biden juga akan mempercepat peluncuran vaksin dengan menyediakan lebih banyak pendanaan lokal dan negara bagian dan meluncurkan kampanye pendidikan nasional.
Saham Apple melesat 3,7% setelah analis Morgan Stanley memperkirakan rekor laporan keuangan kuartal IV-2020 yang kuat. Apple dan Facebook melambung 7,7% dan 8,6% sepanjang pekan ini, dan Microsoft melesat 5,8%. Saham maskapai United anjlok 5,7% setelah membukukan kerugian kuartalan keempat berturut-turut. IBM rontok 6% karena melaporkan data penjualan kuartal IV yang ebih rendah dari ekspektasi. Rilis data klaim pertama kali tunjangan pengangguran di AS tercatat 900.000 hingga akhir pekan lalu, lebih rendah dari ekspektasi 925.000 .
Indeks STOXX 600 naik tipis 0,01% di posisi 410,89, dipimpin lonjakan harga saham sektor teknologi sebesar 1,6%, sementara saham minyak dan gas melorot 1,3%. Saham apotek e-commerce Swiss, Zur Rose Group, melesat 8,8% setelah melaorkan kinerja tahunan yang kuat. Bank asal Spanyol, Bankinter, melejit 4,3% dengan proyeksi optimistis untuk 2021. Saham IG Group rontok 8,6% setelah menyatakan akan membeli online trader Tastytrade, AS. senilai USD1 miliar.
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi kembali berakhir melemah, sesi ketiga beruntun, karena investor memburu mata uang berimbal hasil lebih tinggi. Pasar valuta asing fokus pada prospek ekonomi global yang membaik dan paket stimulus hampir USD2 triliun yang diusulkan Presiden Joe Biden. Rilis beberapa data AS menunjukkan ekonomi yang membaik. Klaim pengangguran awal sedikit lebih baik dari perkiraan, data pembangunan perumahan yang optimistis, dan indeks aktivitas pabrik yang lebih tinggi di kawasan Atlantik tengah.
Euro menguat bahkan ketika Presiden (ECB), Christine Lagarde, memperingatkan tentang lonjakan baru infeksi Covid-19 dan prospek pembatasan berkepanjangan yang dapat membebani prospek ekonomi euro area. ECB mempertahankan suku bunga tetap stabi, dan menjanjikan lebih banyak dukungan bagi perekonomian jika diperlukan. Poundsterling juga menguat, dan greenback melemah terhadap mata uang berbasis komoditas seperti dolar Australia, Kanada, dan Selandia Baru. Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran kurs greenback terhadap sekeranjang mata uang enam negara maju turun 0,38% menjadi 90,131.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot
Currency | Value | Change | % Change | Time (ET) |
Euro (EUR-USD) | 1.2168 | 0.0004 | +0.03% | 6:27 PM |
Poundsterling (GBP-USD) | 1.3732 | -0.0001 | -0.01% | 6:27 PM |
Yen (USD-JPY) | 103.49 | -0.01 | -0.01% | 6:27 PM |
Yuan (USD-CNY) | 6.4620 | -0.0044 | -0.07% | 10:29 AM |
Rupiah (USD-IDR) | 14,000.00 | -35.00 | -0.25% | 2:59 AM |
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi bergerak melemah. Data industri minyak AS menunjukkan peningkatan mengejutkan dalam stok minyak mentah sehingga memunculkan kembali kekhawatiran permintaan bahan bakar, namun harapan stimulus AS masih mendukung harga. Presiden AS Joe Biden mengumumkan kembalinya Amerika ke perjanjian iklim Paris untuk memerangi perubahan iklim dan mencabut izin bagi proyek pipa minyak Keystone XL dari Kanada. Pemerintah juga berkomitmen untuk mengakhiri kontrak sewa lahan minyak dan gas baru di tanah federal.
Data industri menunjukkan persediaan minyak mentah AS melonjak 2,6 juta barel pekan lalu, jauh di atas ekspekktasi penarikan 1,2 juta barel. Sementara itu kepatuhan OPEC + terhadap kesepakatan untuk memangkas produksi pada Desember diberitakan lebih rendah dibanding November. Peningkatnya kasus virus korona di China, importir minyak mentah terbesar di dunia, turut membebani harga.
Harga logam berharga lainnya; perak naik tipis 0,1% menjadi USD25,83 per ounce, platinum meningkat 1% menjadi USD1.120,70 per ounce, sementara paladium turun 0,2% menjadi USD2.366,45 per ounce.
#YukNabungETF
#IPOTKaryaAnakBangsa
#BanggaPakeIPOT
#IPOTPionner
You have unlocked new badge