Posted by
Seno Kuncoro
Written on
10 May 2019
Cari modal guna memuluskan rencana akuisisi Ophir Energy, PT Medco
Energi Internasional Tbk (MEDC) menerbitkan obligasi dengan nilai
US$650 juta dan bertenor tujuh tahun. Informasi tersebut disampaikan
perseroan dalam siaran persnya di Jakarta.
CEO Medco, Roberto Lorato mengungkapkan bahwa seiring dengan
penerbitan obligasi itu, kinerja keuangan Medco semakin membaik dari
waktu ke waktu."Permintaan yang kuat dari para investor obligasi
mencerminkan rekam jejak pencapaian perusahaan yang konsisten dengan
komitmennya, baik kinerja operasional kami maupun rencana
deleveraging,"ujarnya.
Menambahkan Roberto, Direktur Utama Medco, Hilmi Panigoro, menyatakan
bahwa peningkatan kredit dari B menjadi B+ menjadi bukti kepercayaan
investor terhadap Medco."Pengingkatan peringkat kredit mencerminkan
kepercayaan investor terhadap perusahaan kami. Persetujuan oleh pemegang
saham Ophir Energy Plc jelas merupakan tonggak baru dalam menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan transaksi yang kompleks, serta
bersifat multiyurisdiksi," sambungnya.
Dia menambahkan, akuisisi yang ditargetkan selesai pada kuartal II
2019 itu diharapkan dapat memperkuat posisi Medco sebagai perusahaan
energi dan SDA yang terintegrasi."Kami berharap akan lebih memperkuat
posisi kami sebagai perusahaan energi dan sumber daya alam yang
terintegrasi. Kami akan terus menyampaikan hasil yang sesuai rencana dan
komitmen kami dalam meningkatkan nilai bagi semua pemangku
kepentingan," jelasnya.
Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal sekitar US$400 juta
atau naik dua digit dari realisasi 2019. Medco Energi Internasional
saat ini melakukan eksplorasi dan memproduksi minyak dan gas. Selain
itu, perseroan juga mengoperasikan pembangkit listrik tenaga gas, panas
bumi, dan air melalui kepemilikan saham di Medco Power Indonesia (MPI)
sebesar 88%.
Di bisnis pertambangan, perseroan memiliki kepemilikan
non-konsolidasi di PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang
mengoperasikan tembaga besar Indonesia dan tambang emas. MEDC sebelumnya
memproyeksikan alokasi belanja modal senilai US$270 juta pada 2019
dengan rincian US$110 juta untuk kelistrikan dan US$160 juta untuk
ekspansi minyak dan gas (migas). Adapun, jumlah itu turun dari total
proyeksi 2018 senilai US$340 juta.
Selain menaikkan belanja modal, perseroan juga mengerek target
penjualan listrik melalui Medco Power Indonesia (MPI). MPI menargetkan
penjualan tenaga listrik 2.850 Gigawatt Hour (GWh) tahun ini atau naik
sekitar 5,39% dari realisasi 2.704 GWh pada 2018.Untuk tingkat produksi
minyak dan gas, MEDC memproyeksikan akan bertumbuh menjadi dari 85
mboepd menjadi 110 mboeped. Proyeksi itu sejalan dengan target segera
rampungnya akuisisi Ophir Energy.